Pages

DR. Zakir Naik : Al-Qur'an VS Injil

Kamis, 20 Maret 2014

Lepas hijab, Septy Sanustika dapatkan kenyamanan


Merdeka.com - Septy Sanustika tiba-tiba muncul dengan tampilan yang sangat berbeda. Jika sebelumnya mengenakan hijab, kini istri terpidana kasus impor Sapi Ahmad Fatanah itu terlihat lepas hijab. Tidak segan-segan, dia merasa lebih nyaman tampil tanpa pakaian muslimah.
"Ya alhamdulillah sebenarnya sih ini mau merefresh saja. Saya cari kenyamanan saja, apa yang bisa bikin saya nyaman. Saat ini saya nyaman seperti ini, ya sudah jalani saja seperti itu," kata Septy Sanustika usai mengisi Show Imah di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Rabu (19/3).
Pedangdut yang namanya mencuat karena kasus korupsi suaminya itu, menampik jika melepas hijab karena tuntutan profesi di dunia hiburan.
Ahmad Fatanah - stronga  href=
"Ga juga. Semuanya sih kembali pada diri saya. Saya lagi nyaman seperti ini. Rezeki dari awal saya kembali lagi ke dunia entertainment sejauh ini alhamdulillah ada saja, nggak putus," katanya berkilah.
Setiap manusia, katanya, memang memiliki pilihan dengan berbagai pertimbangan, begitu pun yang dipilih Septy. Lagi-lagi soal kenyamanan menjadi alasannya mengubah penampilan.
"Tentunya setiap manusia kan punya pilihan untuk kehidupannya masing-masing. Jadi dengan pertimbangan-pertimbangan, sejauh niat saya baik insya Allah akan mendatangkan segala kebaikan juga. Saat ini saya nyaman menjalani ini saja," tandasnya.
(kpl/ato/dar)

0 komentar:

Posting Komentar

Darah Jihadku Pembersih Dosa-Dosaku


Ya robbi…..
Telah kudengar dibelahan bumi sana
Saudara-saudaraku telah turun ke medan jihad
Sedang aku masih disini..
Masih berfikir dan berfikir…
Bagaimana cara hamba hadir kesana
Sementara disini….penguasa di negeri ini, juga terdiam
Termangu….cuma bertopang dagu..
Tak melakukan apapun untuk saudara-saudaraku disana
Tuk memberangkatkan hamba kemedan jihad
Bersama memerangi kaum kufar dan munafiq
Ya robbi….
Hati ini sudah rindu sekali tuk berangkat jihad
Memanggul senjata, menyongsong maut…
Demi menegakkan kalimatmu yang agung…
Yang sering kuucap dikala sholat
Lima waktu dalam sehari
Sungguh aku rindu panggilan jihad
Sungguh kuingin tumpahkan darahku di bumimu yang luas
Ingin kubuktikan setiap kalimat yang sering kudengar
WAJAHADU FISSABILILLAH BI ANWALLIKUM WAANFUSIKUM
JIHADLAH KAMU DENGAN HARTA DAN JIWA KAMU
Robbi…..hamba sadar itu….hamba ingin itu…..
Hamba ingin memeluk bumimu dengan darah segarku
Yang bisa kudapatkan hanya di medan jihad sesungguhnya
Di Yaman, di Somalia, di Afghanistan, di Pakistan..
Juga di Suriah dan Myanmar….
Atau dimanapun di negeri yang sedang dipenuhi mujahid-mujahidmu
Bagi hamba tak pernah menolak dan ragu…..
Wahai para calon syuhada…..
Wahai ikhwan dan juga akhwat..
Mari kita songsong medan jihad
Mari kita tumpahkan darah segar kita dimuka bumi manapun
Peluk dan raihlah ridho Illahi….
Tinggalkan segala urusan dunia yang penuh tipuan
Hadapkan wajah kita ke bumi jihad Pakistan, Somalia, Yaman, Afghanistan
Juga Suriah dan Myanmar…
Ya Robbi….
Kuingin darah segarku yang tertumpah sebagai penghapus dosa-dosaku…..
Hanya ini yang aku mau……bukan yang lain…
Sedikit saja darah ini menetes…..
Hamba berharap bisa menghapus sedikit dosa hamba
Bisa menyeka debu-debu dosa hamba….
Bisa melunturkan kotoran dosa-dosa….
Hanya ini Ya Robbi….yang kurindu…yang kumaui….

Depok Jaya, 16 Ramadhan 1433/4 Agustus 2012 (Pukul 11:13 WIB)
Kupersembahkan untu keluargaku tercinta
juga ikhwan dan akhwat terkasih.

Blogger news